NBA Superteams, dari Masa Wilt Chamberlain hingga Golden State Warriors 2017


Foto: Rocky Widner/Getty Images

Superteam menjadi momok menakutkan bagi tim-tim di NBA. Hal itu mulai menjadi tren baru di NBA dengan mulai banyaknya pemain-pemain bintang hebat bergabung dalam satu tim demi mendapatkan cincin juara.

Kevin Durant, meninggalkan Thunder dan bergabung dengan Warriors karena dia menginginkan gelar juara, dia merasa timnya yang dulu tidak akan bisa meraih gelar juara. Hasilnya bisa dilihat pada NBA Finals kemarin, Warriors menjadi juara setelah menghancurkan Cleveland Cavaliers yang notabenenya juga superteam yang dipimpin LeBron James dengan agregat 4-1 dan Durant menjadi MVP Final.

NBA superteam akan menjadi standar baru. Jika ingin menjadi juara NBA, maka membentuk superteam adalah solusi instan.

Sebelum kita membahas lebih jauh, kita akan menjelaskan apa makna sebenarnya dari superteam itu sendiri.

Mereka yang menuding bahwa LeBron yang memulai superteam dengan acara TV eksklusif ESPN "The Decision" yang meliput keputusan LeBron tentang kemana dia akan berlabuh pada 2010 lalu. Menurut mereka Miami Heat adalah superteam pertama yang dibentuk oleh pemain itu sendiri.

Ketika tim yang lain terpaksa mengorbankan pemain dan draft pick mereka untuk seorang pemain bintang. Sedangkan yang dilakukan Miami Heat hanyalah bagaimana cara agar "Big Three" Miami Heat yang terdiri dari LeBron, Wade, dan Bosh menerima gaji yang lebih kecil agar tim mereka terbentuk.

Ini bukan bagaimana tim tersebut terbentuk karena sejak perubahan millenium superteam tidak semuanya terbentuk dengan cara yang sama. Ada sebuah sensasi tersendiri ketika kita melihat mereka superteam bermain, perasaan merinding menjalar ke tubuh kita ketika mereka bermain menyerang dan menghancurkan tim lawan.

       Ketika kamu melihat sebuah superteam, maka fakta-fakta yang terlihat adalah:

  • Beberapa pemain All-Star bergabung dalam satu tim, minimal satu superstar dari tim lain
  • Tim hebat yang sudah meraih kesuksesan sebelumnya dan naik ke level yang lebih tinggi
  • Superteam yang baru dibentuk akan dianggap sebagai tim monster yang mengancam keseimbangan kekuatan tim-tim lain di NBA.

Sekarang superteams adalah kumpulan para pemain hebat yang bergabung dalam satu tim, tetapi tidak selalu seperti itu, sebuah franchise yang jenius bisa membentuk superteam dari draft pick dan pelatih yang hebat seperti Golden State Warriors.

Di dalam gambaran ini, Miami Heat masa LeBron bukanlah sebuah superteam pertama yang terbentuk. Kita lihat lebih jauh ke masa lalu ke tahun 1968, Wilt Chamberlain yang pindah ke Los Angeles Lakers untuk bisa melihat awal mula tren ini terjadi.

Wilt Chamberlain tidak menciptakan superteam, dia hanya ingin pergi dari Philadelphia. Jika dilihat secara kasat mata, hasilnya sama saja dengan apa yang kita lihat di Warriors sekarang, empat calon penghuni Hall of Fame yang berada dalam satu tim.

Lagi perbedaanya bukan "apa", tetapi "bagaimana."

Chamberlain, yang juara tahun 1967 bersama Philadelphia tetapi masih menghadapi keraguan atas keinginannya untuk menang, kehilangan kesabaran atas manajemen tim dan staf pelatih, dia akhirnya meminta untuk ditrade. Sixers menyetujuinya, mengirim Chamberlain ke Lakers dan bergabung dengan Elgin Baylor dan Jerry West.

Lakers memimpin NBA dengan rekor kemenangan 55-27 dan masuk ke NBA Finals dan divaforitkan untuk menang dari Bill Russell dan Boston Celticsnya. Tetapi Lakers kalah dari Celtics pada game 7.

Musim berikutnya, Chamberlain mengalami cedera lutut dan kembali bermain saat playoff, hanya untuk melihat Lakers kalah di game 7 dari New York Knicks.

Lelah dengan kekalahan, Lakers memulangkan Gail Goodrich untuk musim 1970-1971. Satu tahun kemudian, Lakers hanya membutuhkan 5 games untuk mengalahkan Knicks di Final 1972.

Kesimpulannya sama seperti yang selalu terjadi di NBA. Jika kamu mendapatkan superstar, maka juara NBA ada di depan mata.

Selanjutnya, superteam berikutnya adalah Milwakuee Bucks dan big men terbaik sepanjang masa, Kareem Abdul-Jabbar.

Musim 1970-1971 juga menciptakan superteam berikutnya yang terdiri dari Lew Alcindor yang sekarang dikenal dengan Kareem Abdul-Jabbar dan Oscar Robertson, nama terakhir ditukar dari Cincinnati Royals ke Milwaukee Bucks tanpa penjelasan apapun.

Bucks dengan rekor kemenangan 66-16 menjurai NBA pada saat duo tersebut baru bermain bersama selama satu musim dan satu final lagi sebelum Abdul-Jabbar pergi menuju Lakers.

Pemain NBA sepanjang sejarah selalu menginginkan setidaknya berpatner dengan superstar lain untuk meraih cincin juara bahkan Michael Jordan hampir bergabung dengan Knicks tahun 1997 tetapi mereka tidak mampu mewujudkan kepindahan itu.

Sekitar 30 tahun lebih eksistensi NBA, kita bisa melihat tiga tim: Wilt Lakers, Bucks awal 70-an, dan 1982-1983 Sixers.

Seperti Bucks, Sixers dengan rekor kemenangan 65-17 tidak dianggap sebagai superteam karena mereka hanya diperkuat dua penghuni Hall Of Fame yaitu Julius "Dr. j" Erving dan Moses Malone.

Malone yang saat itu berumur 27 tahun datang saat musim panas 1982 melalui restricted free agency ke Sixers yang baru saja kalah 4-2 di final dari Lakers yang diperkuat Abdul-Jabbar. Musim selanjutnya Sixers hanya kalah satu kalah di playoff, dan menghancurkan lakers 4-0 di Final dan mengukuhkan superioritas mereka sebagai superteam.

Sejarah superteam di NBA menjadi suram setelah 1983. Charles Barkley yang sudah berumur 34 tahun meninggalkan Suns dan bergabung dengan juara NBA dua kali Houston Rockets. Sepertinya itu sudah terlambat, Barkley sudah mulai berada di penghujung kariernya setelah meraih MVP empat tahun sebelumnya.

Barkley dengan Rockets dan Los Angeles Lakers yang pada tahun 2004 sudah ada Kobe dan Shaq ditambah oleh Karl Malone dan Gary Payton, dan superteam mereka semua gagal meraih cincin juara. Mereka berperan sebagai "jembatan" antara superteam masa lalu dan sekarang.

Untuk itu, mungkin kita harus menyalahkan Michael Jordan.

Sebelum Jordan menyapu bersih juara NBA dengan rekor final 6-0. Perdebatan mengenai siapa yang terbaik di NBA dulu merupakan bukan hal yang menjadi masalah. Dan Jordan mengubah itu semua. Sekarang pensiun tanpa cincin juara akan terasa sia-sia. Menjadi MVP tanpa cincin juara akan terasa hampa.

Boston Celtics mendatangkan Kevin Garnett dan Ray Allen hampir satu dekade lalu menandai era superteam modern, bergabung bersama Paul Pierce dan Rajon Rondo dan mendominasi wilayah timur dalam sekejap, dan diakhir musim mereka berhasil menjuarai NBA Final 2008 mengalahkan rival mereka Los Angeles Lakers.

Dominasi tersebut semakin membuat LeBron James frustasi di Cavaliers. Dan pada akhirnya dia dan Bosh memulai tren baru dengan mengorbankan sedikit gaji mereka untuk membangun tim yang mengerikan bersama Wade di Miami.

Lakers mengikuti tren itu dengan mendatangkan Dwight Howard dan Steve Nash dan membentuk superteam mereka sendiri bersama Kobe Bryant dan Pau Gasol, dan hasilnya gagal total. Memang terkadang, rencana superteam bisa berujung bencana.

Miami Heat mulai mengalami penurunan pada 2014 dan LeBron memutuskan pulang ke Cleveland dan membentuk superteam lain disana. Dan secara tidak langsung mempengaruhi keputusan Durant untuk bergabung dengan Warriors.

Kita bisa lihat beberapa waktu lalu Houston Rockets mendatangkan Chris Paul dari Clippers untuk membentuk superteam baru bersama James Harden. Hanya tinggal menunggu waktu saja apakah satu superstar lagi akan bergabung dengan mereka.

Lalu Minnesota Timberwolves mendapatkan Jimmy Butler untuk bersanding dengan superstar muda Karl-Anthony Towns dan Andrew Wiggins, setidaknya untuk menembus semi final wilayah roster mereka sanggup untuk mencapainya.

Tim-tim muda yang memiliki potensi untuk menjadi superteam yaitu Lakers dan Sixers. Lakers memiliki calon superstar di diri Lonzo Ball dan Brandon Ingram sedangkan Sixers dengan lineup F.E.D.S nya yaitu Fultz, Embiid, Dario Saric, dan Simmons berpotensi menjadi death lineup selanjutnya.

Tren superteam ini akan terus berlanjut selama pemain bintang memutuskan untuk mengejar cincin juara dengan cara "cepat" walaupun harus meninggalkan tim yang dibela sejak awal kariernya di NBA.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "NBA Superteams, dari Masa Wilt Chamberlain hingga Golden State Warriors 2017"

Post a Comment